Pertamina mengumumkan penyesuaian harga BBM non-subsidi efektif 1 September 2025 dan dikonfirmasi lagi pada 4 September. Di Pulau Jawa–Bali, daftar resminya sebagai berikut:
-
Pertamax (RON 92): Rp 12.200/liter
-
Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
-
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.100/liter ⬇️ (dari Rp 13.200)
-
Dexlite (CN 51): Rp 13.600/liter ⬇️ (dari Rp 13.850)
-
Pertamina Dex (CN 53): Rp 13.850/liter ⬇️ (dari Rp 14.150)
Harga subsidi (acuan nasional) tetap: Pertalite Rp 10.000/liter dan Solar subsidi Rp 6.800/liter.
Catatan: Angka di atas berlaku seragam untuk Jawa–Bali. Di luar Jawa, bervariasi mengikuti biaya logistik & distribusi.
Rincian Harga Jawa–Bali (Seragam)
-
Pertalite: Rp 10.000/liter (subsidi, tidak berubah)
-
Pertamax: Rp 12.200/liter
-
Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
-
Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
-
Dexlite: Rp 13.600/liter
-
Pertamina Dex: Rp 13.850/liter.
Contoh Harga Luar Jawa (Bervariasi per Provinsi)
Berikut potret harga non-subsidi di sejumlah provinsi per 1–4 Sept 2025 (perkembangan rekap media):
Sumatera Selatan / Bangka Belitung / Lampung
-
Pertamax Rp 12.500 | Turbo Rp 13.400 | Dexlite Rp 13.900 | Dex Rp 14.150.
Kalimantan Barat / Tengah / Timur / Utara
-
Pola umum: Pertamax Rp 12.500, Turbo Rp 13.400, Dexlite Rp 13.900, Dex Rp 14.150.
Kalimantan Selatan (outlier lebih mahal)
-
Pertamax Rp 12.800, Turbo Rp 13.700, Dexlite Rp 14.200, Dex Rp 14.450.
Sulawesi (contoh agregat Sulsel/Sultra/Sulteng)
-
Dexlite banyak titik di Rp 13.900; non-subsidi lain selevel Sumatera/Kalimantan non-Kalsel.
Kenapa beda-beda? Biaya angkut & logistik antar-wilayah memengaruhi harga non-subsidi; makanya Jawa–Bali bisa seragam, sementara luar Jawa bervariasi.
Apa yang Sebenarnya Turun?
-
Pertamax Turbo: turun ±Rp 100/liter (Jawa–Bali).
-
Dexlite: turun ±Rp 250/liter (Jawa–Bali).
-
Pertamina Dex: turun ±Rp 300/liter (Jawa–Bali).
-
Pertamax: tetap Rp 12.200 (Jawa–Bali).
-
Pertalite & Solar subsidi: tetap (nasional).
Penurunan ini konsisten di rilis/rekap resmi dan liputan 1–4 Sept 2025.
Alasan & Mekanisme Penyesuaian
Pertamina menjelaskan penyesuaian periodik mengacu pada harga minyak/produk (MOPS/Argus), kurs, dan faktor internal efisiensi. September ini, hasil kalkulasi mendorong penurunan untuk sebagian varian non-subsidi. (Ringkasan pernyataan korporat & rekap media).
Dampak Praktis ke Konsumen
-
Pemilik mobil bensin high-octane dapat sedikit hemat jika beralih dari Pertamax Turbo bulan lalu → bulan ini.
-
Pengguna diesel di Jawa–Bali mendapat penurunan paling terasa pada Pertamina Dex/Dexlite.
-
Di luar Jawa, cek papan harga SPBU setempat karena variasi provinsi bisa signifikan (contoh: Kalsel).